Selasa, 01 November 2016

Bahasa Bayi Yang Anda Harus Ketahui

Banyak ibu percaya bahwa tangis bayi merupakan cara mereka mengungkapkan sesuatu. Namun bagi para ibu baru, memahami arti tangisan sang buah hati, bisa menjadi sangat sulit. Adakah cara untuk memahami bahasa si kecil ini?

Dunstan Baby Language
Dunstan Baby Language (DBL) adalah suatu sistem yang mempelajari arti tangisan bayi usia 0-3 bulan. Sistem ini meliputi pengenalan akan lima “bahasa tangisan” yang digunakan para bayi sejak dilahirkan, yaitu bahasa untuk menyampaikan kebutuhan akan: rasa lapar, mengantuk, sendawa, rasa tidak nyaman, dan nyeri di perutnya.
Dr Adhiatma Gunawan, perintis DBL di Indonesia, menyebutkan bahwa seorang bayi mempunyai refleks primitif yang dimiliki sejak dilahirkan. Refleks ini bersifat universal dan lambat laun akan menghilang seiring dengan berkembangnya kemampuan untuk beradaptasi. “DBL berlaku pada bayi hingga usia tiga bulan. Karena setelah usia tersebut, bayi akan mengembangkan kemampuan berkomunikasinya sendiri dengan bantuan orang tua dan lingkungan,” tambahnya.

Bagaimana sejarahnya?

DBL ditemukan oleh Priscllla Dunstan, musisi asal Australia, yang berbakat untuk mengingat semua jenis suara atau yang dikenal dengan istilah sound photograph. Ketika Priscllla menjadi seorang ibu, ia menyadari, ternyata bayinya berusaha untuk berkomunikasi melalui suatu bahasa. Setelah delapan tahun meneliti dan mengumpulkan bayi-bayi dari berbagai negara, suku bangsa, dan bahasa, akhirnya, ia menemukan suatu bahasa yang sama yang digunakan para bayi ini untuk berkomunikasi, yaitu DBL. Ada lima bahasa bayi versi DBL, yaitu:

1. “Neh” = lapar
Ketika lapar, bayi akan mengeluarkan suara “neh”. “Neh” dinyatakan sebagai bunyi yang dihasilkan ketika bayi mengecap untuk menghisap puting ibu. Kenali suara “neh” ini dengan mendengar sisipan huruf N pada tangisannya.
Selain mengeluarkan bunyi 'neh', menurut teori DBL, bayi yang lapar biasanya:
- Menggerakan lidah ke langit-langit mulut (mengecap)
- Menghisap jari atau kepala tangannya
- Menjilati bibirnya
Menggelengkan kepalanya ke kiri dan kanan.

2. “Owh” = lelah
Suara “owh” mengindikasikan si kecil sudah mulai lelah dan mengantuk. “Owh” pada dasarnya merupakan bunyi yang dihasilkan ketika menguap. Tetapi, “owh” ini tidak selalu dibarengi dengan kuapan, bisa juga dengan tanda-tanda seperti:
- Si kecil mulai bergerak gelisah
- Mengusap-usap mata dan menggaruki/menarik telinganya
- Mulai menggeliat dan melengkungkan tubuhnya.
Namun, tanda-tanda ini biasanya didahului dengan bunyi 'owh'.

3. “Eh” = ingin sendawa
Tangisan “eh” terjadi ketika dada si kecil bekerja keras mengeluarkan angin yang masuk ke dalamnya. Biasanya, frekuensi tangisan 'eh' yang diucapkan lebih cepat dan pendek karena si kecil berusaha untuk sendawa. Penting bagi ibu untuk menyendawakan si kecil begitu bunyi 'eh' terdengar, karena dapat menghindari angin turun ke perut dan menyebabkan kolik serta menghindari bayi memuntahkan susunya kembali. Tanda-tanda lain saat si kecil perlu sendawa adalah:
- Dada yang mengencang
Gerakan menggeliat ketika diletakkan di tempat tidur
Berhenti minum susu dan mulai gelisah

4. “Eairh” = Angin di perut
Jika si kecil sering menangis dengan keras dan nampak kesakitan, ibu mungkin akan mendengar bunyi 'eairh'. Tangis 'eairh' terjadi karena adanya gas dan angin di perut si kecil yang menyebabkan rasa sakit (kolik). Tanda-tanda lain yang dibarengi dengan bunyi 'eairh' adalah:
- Kaki yang mengejang dan ditarik ke perut
- Tubuh si kecil yang menjadi kaku
- Jerit tangisan yang merintih kesakitan
Bila tangisan 'eairh' terdengar, segeralah telungkupkan si kecil lalu usap punggungnya. Ibu pun bisa memijat lembut perutnya untuk mengeluarkan angin. Udara 'eairh' akan lebih sulit dikeluarkan, jadi akan lebih baik jika ibu segera menyendawakan si kecil saat terdengar bunyi 'eh', untuk mencegah udara turun ke perut.

5. “Heh” = tidak nyaman
Salah satu alasan mengapa bayi rewel adalah karena ia merasa tidak nyaman, bisa karena popoknya basah, udara yang terlalu panas atau dingin, atau hal lainnya. Tangisan 'heh' biasanya terengah-engah (seperti membuang udara) dan ada penekanan pada huruf H diawal katanya. Bila ibu mendengar tangisan 'heh' ini segeralah memeriksa kondisi si kecil, apa yang membuatnya tidak nyaman, seperti kepanasan, kedinginan, atau popok yang kotor dan harus diganti.


Stop, Look, and Listen!

Apabila mendengar si kecil menangis, seorang ibu biasanya menjadi panik lebih dulu, sehingga tidak bisa bertindak dengan tepat. Dr Adhiatma menyarankan para ibu untuk melakukan “Stop, Look and Listen!”, jangan panik dan mulai melihat mimik si kecil seraya mendengarkan bunyi tangisannya.
Yang harus ibu lakukan saat bayi menangis:
1. Bertindak atas kata yang dominan terdengar. Si kecil bisa saja mengucapkan dua kata yang berbeda. Misalnya, bayi yang biasa ditidurkan dengan cara disusui, apabila mengantuk, akan mengeluarkan bunyi 'owh” dan 'neh'. Namun suara 'owh' lebih mendominasi.
2. Dengarkan bunyi spesifik dari setiap katanya. Ubahlah posisi bayi apabila Anda tidak dapat mendengar dengan baik.

Sumber 
http://posyandu.org/

Jumat, 08 April 2016

Tahap - tahap perkembangan pada janin


Gambar tahapan perkembangan janin perbulan 1 2 3 4 5 6

Perkembangan Janin 1 Bulan Tahapan perkembangan janin pada bulan pertama dimulai dengan terbentuknya kantung kehamilan yang berfungsi untuk melindungi janin dari air ketuban. Pada bulan pertama ini, juga mulai terbentuk plasenta yang berfungsi menyalurkan makanan atau nutrisi dari tubuh ibu hamil ke janinnya. Selain itu, di bulan pertama ini juga sudah mulai terjadi sirkulasi darah dalam tubuh janin tersebut. Oleh karenanya, pada bulan kehamilan pertama ini, ibu disarankan memperbanyak konsumsi buah-buah yang baik untuk ibu hamil.

Perkembangan Janin 2 Bulan Pada tahapan perkembangan janin pada bulan kedua, bayi sudah akan mulai berkembang dan wajahnya mulai terbentuk. Bakal telinga sudah mulai tampak sebagai lipatan pada bagian kanan dan kiri kepalanya. Seiring dengan hal tersebut, mulai tampak pula calon lengan, kaki, dan jari-jemarinya. Selain itu, sistem syaraf pusat atau otak, syaraf tulang belakang serta saluran pencernaan juga mulai terbentuk di usia kehamilan bulan ke-2 ini. 

Perkembangan Janin 3 Bulan Perkembangan janin pada bulan ketiga ditunjukan dengan tahap hampir terbentuk sempurnanya semua bagian tubuh bayi. Tangannya akan mulai bisa mengepal, dan kuku-kukunya juga mulai dapat tumbuh. Meski belum terlihat dengan sempurna, jenis kelamin bayi di usia kehamilan ini juga sudah mulai terbentuk, oleh karenanya pemeriksaan USG (Ultrasound) pada bulan ketiga kurang tepat dilakukan jika tujuannya untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Perlu diketahui pula bahwa bagian dalam tubuh janin juga sudah mulai berkembang, sistem kemih dan organ reproduksi mulai terbentuk, sedang hati mulai memproduksi empedu. 

Perkembangan Janin 4 Bulan Tahapan perkembangan janin di usia kehamilan ini menunjukan keadaan yang sudah semakin lengkap. Bagian-bagian tubuh seperti tangan, kaki, jari, wajah sudah dapat dilihat dengan jelas, oleh karenanya pemeriksaan USG sebaiknya dilakukan pada usia kehamilan ini. Nah, perlu diketahui pula bahwa dengan bantuan alat khusus, Anda dapat mulai mendengar detak jantungnya. Ia akan semakin aktif dan sering bergerak. Gerakan yang dilakukan janin di usia kehamilan ini misalnya menguap, mengisap jarinya, dan mengubah ekspresi wajah. 

Perkembangan Janin 5 Bulan Pada tahap perkembangan janin pada bulan kelima, gerakan janin akan terasa semakin kencang untuk melatih ototnya. Di bulan ini juga, kepala janin sudah mulai ditumbuhi rambut halus, begitupun denga tangan dan kakinya. Seluruh kulit bayi mulai tertutup oleh lapisan putih yang berfungsi untuk mencegah bayi terkena cairan ketuban secara langsung saat kelak ia dilahirkan. 

Perkembangan Janin 6 Bulan Pada perkembangan janin usia enam bulan, keriput pada kulit bayi mulai terbentuk. Pembuluh darah masih bisa terlihat karena kulit sangat tipis, terutama pada daerah sekitar perut. Pada bulan ini, bayi sudah dapat membuka dan menutup kelopak matanya, dan sudah dapat mendengarkan suara-suara dari luar perut. Oleh karenanya, ibu disarankan untuk memperdengarkan musik klasik pada janinnya menggunakan earphone untuk merangsang kecerdasan janinnya sejak dalam kandungan. 

Gambar tahapan perkembangan janin perbulan 7 8 9

Perkembangan Janin 7 Bulan Janin sudah dapat merespon suara-suara yang didengarnya dari luar perut. Dia juga sudah dapat merasakan adanya cahaya. Pada usia kehamilan ini, pertumbuhan tubuh bayi Anda akan semakin pesat, tubuhnya semakin besar, dan Anda dapat merasakan ketika bayi berganti posisi. Di usia kehamilan ini, tubuh bayi sudah mulai menyimpan lemak. 

Perkembangan Janin 8 Bulan Cadangan lemak dalam kulit kulit semakin banyak, sehingga kulit bayi tidak lagi tampak keriput. Pendengaran dan penglihatan bayi juga sudah dapat berfungsi dengan baik, begitupun dengan sistem dalam tubuhnya yang sebagian besar sudah dapat berfungsi, kecuali paru-paru. Otaknya juga semakin sempurna dan ia pun akan sering menendang-nendang. 

Perkembangan Janin 9 Bulan Perkembangan paru-paru semakin baik dan sudah dapat berfungsi. Tubuhnya akan memutar dengan posisi kepala berada di bawah menghadap jalan lahir. Di bulan ini, Anda akan semakin dekat dengan proses persalinan, sehingga siapkan mental dan fisik Anda. Demikian tahapan perkembangan janin dari bulan ke bulan dan gambarnya yang dapat kami rangkum. Jika dalam pemaparan di atas terdapat perbedaan dengan perkembangan janin Anda, kami harap maklum mengingat masing-masing bayi memiliki proses pertumbuhan yang berbeda-beda. Jika ada yang perlu didiskusikan silakan gunakan kolom komentar di bawah ini.

Sumber :
http://www.ibu-hamil.web.id/2015/01/gambar-tahapan-perkembangan-janin-per-bulan.htmlDisalin dari Ibu-Hamil.web.id, Blog Ibu Hamil Indonesia.